Nurturing Believers, Perkembangan Anak, The Believer A2

Khitan A2

Sumber: Unsplash

Bismillahirrahmanirrahim.

Belajar dari pengalaman A1 yang khitan di usia 16 bulan, kami memutuskan khitan A2 di usia lebih muda, yaitu segera setelah lahir. Alasannya selain melihat proses pemulihan A1 yang relatif cepat, masih ada opsi menyusu untuk pengalihan rasa sakit. Gerakan bayi baru lahir juga masih terbatas, jadi mengurangi kengerian saya saat proses pemulihan. Saya juga tidak pusing menyiapkan permainan karena A2 belum aktif bermain. Alhamdulillah karena pernah menjalani pengalaman khitan A1, kami relatif lebih santai menyiapkan urusan ini.

Continue reading →
Parenting, Perkembangan Anak, The Believer A1

Sleep Training, My Blessing in Disguise

Sumber: Unsplash

Sejak awal saya menyusui, posisi terfavorit saya adalah side lying, yaitu saya berbaring miring dengan bayi di samping saya. Hal ini memudahkan saya untuk istirahat, apalagi jika malam-malam bayi terbangun dan minta menyusu. Dalam keadaan ngantuk dan lelah, menyusui sambil berbaring rasanya nikmat sekali. Bayi bisa menyelesaikan pekerjaannya sedangkan saya bisa istirahat dengan tenang hingga pagi.

Continue reading →
Parenting, Perkembangan Anak, The Believer A1

Menyusui hingga Menyapih A1

Sumber: Unsplash

Alhamdulillaah atas izin dan kemudahan dari Allah Ta’ala, saya dapat memberikan salah satu hak anak pada A1, yaitu menyusui secara langsung hingga dua tahun hijriyah. Saya termasuk sangat keras kepala saat itu dan berusaha untuk menyusui apapun yang terjadi. Sejak hamil, saya berusaha ikhtiar untuk belajar tentang ASI dan menyusui di kelas online yang saya temui di Instagram. Saat itu kelas online umum yang menggunakan media Zoom dari Indonesia masih asing, jadi saat menemukan kelas menyusui online sangat bahagia dan bersyukur banget. Kelas online saat itu yang saya ikuti adalah Kelas Menyusui Online oleh Teh Zahra Khayra, salah satu konselor menyusui di Indonesia.

Continue reading →
Perkembangan Anak, The Believer A1

Roller Coaster Bahasa A1

Sumber: Unsplash

Proses bicara A1 adalah momen roller coaster yang pernah saya alami. Sebagai ibu baru saya merasa sangat pusing ketika A1 belum mengeluarkan kata-kata sebanyak teman sebayanya dan juga hampir menuju red flags perkembangan bahasa. Di umur sekitar 18 bulan, A1 lebih sering mengungkapkan keinginannya dengan menunjuk suatu benda dan bergumam, “Hmm”. Nadanya tergantung apa yang diinginkan. Kalau dia ingin bertanya maka nadanya meningkat seperti, “Hmm?” dan kalau dia menyatakan sesuatu maka nadanya datar menjadi, “Hmm.” Sering kali saya menggunakan insting saja, ini A1 maunya apa ya dan menebak-nebak apa maksudnya. Kata-kata bermakna yang diucapkan belum sampai 10 kata.

Continue reading →