Saat kamu datang menyampaikan tujuanmu, aku sedang dalam keadaan tidak baik-baik saja. Apa yang aku rencanakan baru berantakan dan aku sedang kembali menata satu per satu rencana hidupku.
Continue reading →Writing
Rel yang Berbeda
Kupikir kita akan terus berjalan bersama, menuju satu titik yang kita akan meninggalkan satu sama lain dalam keabadian. Namun ternyata itu hanya prasangkaku. Itu hanya doaku.
Continue reading →Merindu
Aku menatap gawaiku dengan sendu. Akhir-akhir ini putriku sulit dihubungi. Aku rindu dengan ketiga cucuku. Tidak, lebih tepatnya aku sangat ingin mendengar suara putriku. Putri satu-satunya yang kumiliki.
Continue reading →Sebuah Keputusan
“Jadi gimana, Mas?”
Sekali lagi aku mendengar pertanyaannya. Aku tidak tahu. Sungguh aku tak tahu.
Continue reading →Gadis Kecil
Siang yang terik membuatku memutuskan berteduh di pohon rindang di pojok sana. Untung saja kursi panjang di bawahnya masih kosong. Suasana taman yang cukup lengang sepertinya dapat menjernihkan pikiranku.
“Papaaa! Tunggu!”
Continue reading →